(Syaikh Hasan bin Farhan Al
Maliki adalah ulama moderat Arab Saudi. Beliau seorang Pakar dan Ahli hadis,
peneliti sejarah, dan peduli HAM, beliau anti sektarian, ekstrimisme dan
kekerasan, lebih-lebih atas nama agama, Anda bisa berinteraksi dengan beliau
lewat halaman facebook dan Twitter-nya.
juga bisamendowload buku-bukunya lewat situs resminya http://almaliky.org/index.php atau mendengar ceramah-ceramahnya lewat halaman youtube-nya)
.
Doktrin Ideologis ISIS, Al Qaedah
dan afiliasinya yang Wahhabi Salafy
Pertama: Meremehkan pribadi Nabi Saw dan mengutamakan Bani Umayyah
atas beliau saw. seperti Mu’awiyah, Yazid dan Abdul Malik bin Marwan.
Semua orang fasik itu dalam
pandangan mereka lebih mulia dan lebih utama dari Nabi Muhammad Saw. Dan Ini
bukan rahasia lagi. Data tentangnya tidak hanya diriwayatkan oleh al Baladzuri
(sejarawan Sunni) dan al Isbahani (yang berbau Syiah). Tetapi ia telah
diriwayatkan oleh para ahli hadis dari kalangan kelompok Hanbali dan Salafi
sendiri!
Demi menyingkat kami akan sajikan
bukti tentangnya:
Bukti:
Sunan Abu Daud,13/365 hadis
no.4644:
روى من طريقين عن جَرِيرٌ عَنِ الْمُغِيرَةِ عَنِ الرَّبِيعِ
بْنِ خَالِدٍ الضَّبِّىِّ قَالَ: سَمِعْتُ الْحَجَّاجَ يَخْطُبُ فَقَالَ فِى
خُطْبَتِهِ رَسُولُ أَحَدِكُمْ فِى حَاجَتِهِ أَكْرَمُ عَلَيْهِ أَمْ خَلِيفَتُهُ
فِى أَهْلِهِ؟؟
Beliau meriwayatkan dari dua jalur
dari Jarir dari Mughirah bin Rabi’ bin Khalid adh Dhabbi, ia berkata: “Aku
mendengar Hajjaj berpidato lalu ia
berkata dalam pidatonya: ‘Rasul/pesuruh seorang dari
kalian untuk sebuah keperluan lebih mulia atau Khalifahnya/orang yang dipercaya
menggantikan poisisnya??
Tahukan kalian apa yang
dikatakan al Hajjaj?
Ia tidak merahasiakan keyakinan ini…
Ia berpidato di atas mimbar..
Kesimpulannya:
Yazid bin Mu’awiyah, Mu’awiyah dan Abdul Malik dan para khalifah Bani Umayyah itu lebih mulia di sisi Allah atas Nabi Muhammad Saw!!
Yazid bin Mu’awiyah, Mu’awiyah dan Abdul Malik dan para khalifah Bani Umayyah itu lebih mulia di sisi Allah atas Nabi Muhammad Saw!!
Ini tidak hanya dari al Hajjaj
seorang!
Apakah kalian lupa bait-bait syair
Yazid: Bani Hasyim bermain-main dengan kerajaan… ?
Apakah kalian lupa kata-kata
Mu’awiyah (ketika mendengar nama Muhammad dikumandangkan dalam pasal adzan):
(إلا دفناً دفناً لابن أبي كبشة)
“Aku tidak akan biarkan
nama anak Abu Kabsyah itu disebut-sebut. Ia harus dipendam! Harus dipendam”!! (jadi Nabi Muhammad saw di ejek
dengan sebutan anak Abu Kabsyah/Kambing oleh Muawiyah wal iyadh billah _red)
Apakah kalian lupa bagaimana Abu
Sufyan menendang-nendang kuburan Hamzah (sambil mengejek dan berkata bahwa
kekuasaan yang dahulu kita perebutkan itu sekarang sudah kami -Bani Umayyah-
rebut dan kami kuasai)
Al Hajjaj tidak mungkin berani menghina Nabi saw di atas mimbar andai
bukan karena ia sudah mengetahui bahwa hal demikian direstui dari penguasa
pusat di Damaskus (Pusat pemerintahan Bani Umayah _red). Karenanya,
selain al Hajjaj juga ada yang mengatakan hal serupa. Dua puluh tahun lebih setelah
al Hajjaj, Khalid al Qasri datang mengulang-ulang perkataan yang sama: Rasul/utusan seorang itu lebih baik atau Khalifahnya?...
Ini adalah ketetapan resmi yang
senantiasa akan didengungkan oleh para gubernur generasi demi generasi…
Makna ketetapan resmi bani Umayyah
itu adalah:
Para Khalifah Bani Umayyah itu
adalah Khalifah Allah, sedangkan Muhammad saw. hanya seorang pesuruh-Nya. Dan
pesuruhmu dalam sebuah keperluan pasti lebih rendah nilainya di banding
Khalifahmu… Orang yang kamu percaya mengurus keluargamu..
Tentu Ekstrimis Salafi akan mengakui
dan membenarkan Hajjaj dan Bani Umayyah karena mereka meyakini konsep
fatalisme/jabariyah, dan sesungguhnya Allah telah menetapkan Bani Umayyah ,
menghendaki dan menyukai itu. Andai Allah tidak menyukai kekuasaan mereka pasti
Allah merubahnya… Ini adalah logika mereka..!
Adapun kalangan Salafi moderat akan
berkata: Dustalah Hajjaj… Allah tidak memaksa hamba-Nya agar tunduk kepada si
zalim. Allah tidak menyukai kekuasaan kaum zalimin. Tetapi jika si zalim berkuasa
itu dikarenakan keteledoran hamba, bukan karena taqdir Allah. Taqdir Allah
datang sebagai hadiah bagi kaum shaleh atau siksa atas kaum malas. Ia tidak
datang sekonyong-konyong… Ia adalah akibat (Jika kalian menolong Allah, Allah
menolong kalian).
Wassalam!!
Tetapi Bani Umayyah membela konsep
Jabariyah.
Maksudnya:
Bahwa pusat-pusat sumber sepiritual
dan kelembutan hati seperti para nabi dan pengaruh mereka, Ka’bah, masjid Nabi
saw. dan makam para syuhada’ dan kaum Shalihin selalu menjadi sasaran kekakuan
sikap kaum kering!
Semua orang yang menilai
saya berlebihan tentang pengaruh Bani Umayyah dalam bidang pemikiran dan akidah
serta prilaku dll … Saya maklumi…. Sungguh!…
Saya sendiri pun sebelum
mengkaji pengaruh dahsyat mereka, saya tidak membayangkan separah itu. Realitanya bahwa pengaruh itu tidak hanya
datang dari bani Umayyah saja. Mereka dan Bani Abbas dan sebagian orang sebelum
mereka juga sangat berpengaruh.
Sumber pengaruh mereka sangat besar. Mereka yang berpengaruh besar (terhadap
umat) kita himpun dalam kelompok -Salaf Perusak-. Mereka sangat
berpengaruh..!!
Pengaruh Bani Umayyah
terhadap manusia sangat besar melebihi pengaruh Al Quran dan Sunnah!.. Karena itu mereka memuji dan
mencintai bani Umayyah kendati mereka menghina Nabi Saw dari atas mimbar-mimbar.
Ini akibat kuatnya pengaruh bani Umayyah seperti Anda saksikan…
Oknum Bani Umayyah yang fasiq
seperti Marwan adalah orang pertama yang menghardik para sahabat yang
berperang bersama Nabi Saw di peperangan Badar dan ikut serta berbait dalam baiat
Ridhwan ketika beliau bertabarruk/mengambil keberkahan dan mendekat ke makam
suci Baginda Nabi Muhammad Saw. Manhaj, pola pikir Marwan
inilah yang diadopsi kaum Salafi hingga hari ini!
Saya akan nukilkan untuk kalian nash tentangnya… Lalu
perhatikan baik-baik…!
Apakah kaun Ghulat/ Ekstrimis Salafi lebih dekat kepada
Marwan atau kepada sahabat agung yang ikut serta dalam peperangan Badar: Abu
Ayyub a Anshari?!!
Nash riwayat itu sebagai berikut:
.
أقبل مروان يوما فوجد رجلا واضعا وجهه على القبر ، فأخذ برقبته
وقال : أتدري ما تصنع ؟
قال : نعم
فأقبل عليه فإذا هو أبو أيوب الأنصاري
فقال : جئت رسول الله صلى الله عليه وسلم ولم آت الحجر، سمعت
رسول الله صلى الله عليه وسلم ، يقول
« لا تبكوا على الدين إذا وليه أهله ، ولكن ابكوا عليه إذا وليه
غير أهله »
والحديث صحيح
“Pada suatu hari Marwan
datang lalu ia mendapati seorang menempelkan wajahnya
di atas pusara suci Nabi saw., lalu Marwan memegang pundaknya
seraya berkata: ‘Tahukah kamu, apa yang sedang engkau
perbuat?
Orang itu berkata: ‘Iya, aku mengerti apa yang aku perbuat…’
Ternyata orang tersebut adalah
Abu Ayyub al Anshari.
Ia berkata: “Aku
datang menemui Rasulullah saw. Aku tidak sedang mendatangi batu. Aku
pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah kamu menangis atas agama
ini jika ia dipimpin oleh ahlinya (orang yang pantas memimpinnya), tetapi
menangislah jika ia dipimpin oleh bukan ahlinya.“
Hadis ini shahih.
Nah, sekarang para Ekstrimis Salafi terbukti
bersama Marwan si fasik itu… Mereka tidak bersama Abu Ayyub al Anshari.
Pandangan mereka berkata:
Marwan adalah penyandang akidah yang benar
sedangkan Abu Ayyub adalah Musyrik!
Dari sini masalahnya mulai!
Jadi, janganlah mereka mengatakan: Kami berada di
atas MANHAJ SALAF SHALEH… Tidak!!
Mereka di atas MANHAJ MUAWIYAH DAN MARWAN. Adapun
Salaf Shaleh seperti Abu Ayyub, Usamah bin Zaid, Abu Dzar dan Ubadah dkk maka
pasti tidak! (tidak dipakai oleh mereka _red-)
Saya sempat lupa menyebutkan sumber hadis di atas:
Hadis Marwan dan Abu Ayyub di atas telah diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dalam Musnad, Al Hakim dan ath-Thabarani. Al Hakim dan adz Dzahabi
telah menshahihkan sanadnya.
Ahmad dan Ibnu Hibban (redaksi riwayat dari Ibnu Hibban)
meriwayatkan kisah lain tentang kisah Marwan dan
Usamah bin Zaid (selaku Gubernur di
masa kekuasaan Muawiyah). Marwan melarangnya
menegakkan shalat di sisi kuburan Nabi Saw. Sanad hadis ini shahih.
Redaksi hadis itu sebagai berikut:
.
صحيح ابن حبان – (ج 12 / ص 506).. عبيد الله بن عبد الله قال:
رأيت أسامة بن زيد يصلي عند قبر رسول الله صلى الله عليه و سلم فخرج مروان بن
الحكم فقال : تصلي إلى قبره ؟
فقال : إني أحبه
فقال له قولا قبيحا، ثم أدبر فانصرف أسامة فقال : يا مروان إنك
آذيتني وإني سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول :
(إن الله يبغض الفاحش المتفحش) وإنك فاحش
متفحش) اهـ
(Shahih Ibnu Hibban,12/506): Ubaidillah bin Abdullah berkata: Aku melihat Usamah bin
Zaid shalat di sisi kuburan Rasulullah Saw, lalu Marwan bin Hakam keluar dan
berkata: Mengapaka engkau shalat di sisi kuburan?Usamah
menjawab: Aku mencintai beliau.
Lalu Marwan mengucapkan
ucapan yang buruk setelahnya ia menyingkir.
Dan Usamah pun meninggalkan tempat itu sambil berkata:
Hai Marwan! Egkau benar-benar menyakitiku dan aku telah mendengar
Rasulullah Saw bersabda: ” Sesungguhnya Allah membenci seorang yang kotor
tutur katanya.” dan engkau hai Marwan adalah orang yang bermulut busuk lagi
kotor tutur katanya.”
Jadi jelas Marwan si MUNAFIK itu
selalu berseteru dengan para sahabat Rasulullah Saw!
Marwan bin al Hakam si cicak anak cicak itu -yang para sahabat telah
meriwayatkan pelaknatan Nabi Saw atasnya- menjadi dipandang sebagai penyandang
akidah yang lurus sementara para sahabat agung Nabi saw. dianggap penyandang
KEMUSYRIKAN DAN BID’AH!
Dari sini pengaruhnya!
Tahukan kalian, apa yang dikatakan Marwan di
hadapan Usamah?
Mengapa para ulama ahli
hadis merahasiakan kata-kata kotor lagi keji yang diucapkan Marwan?!
Kekejian ucapan itu
apakah dikatakan tentang Usamah atau tentang keagungan Nabi saw.?
Coba pikirkan oleh kalian!!
Saya lebih menguatkan asumsi bahwa
kata-kata itu tentang pribadi Nabi saw. Marwan adalah Gubernur Muawiyah untuk
kota Madinah. Sama seperti Hajjaj gubernur di masa Abdul Malik. Dan kata-kata
Hajjaj telah lewat disebutkan.
Alasan saya memilik asumsi itu
adalah sebagai berikut:
Pertama: Kata-kata kotor itu ia lontarkan sebagai balasan atas
ucapan Usamah: (Aku mencintai beliau saw.)
Kedua: Telah terbukti bahwa Marwan
juga bersikap buruk tentang keluarga Nabi saw. Ia berkata: (Kalian adalah keluarga terlaknat/terkutuk). Tentu ucapan ini mencakup Nabi Muhammad.
Beliau adalah pemimpin Ahlulbait.
Ucapan Marwan itu telah diriwayatkan
oleh Ishaq bin Rahawaih, Abu Ya’la dan
selainnya. Redaksinya sebagai berikut:
.
رواه إسحاق بن راهويه وأبو يعلى وغيرهم، ولفظه (ومروان يشتمالحسين، والحسن ينهى
الحسين، إذ غضب مروان
فقال: أهل بيت ملعونون
فغضب الحسن، وقال: أقلت: أهل بيت ملعونون؟ … الحديث
Marwan dan Husain saling adu mulut,
sementara Hasan mencegah Husain. Marwan marah lalu
berkata: (Kalian adalah keluarga terkutuk!)
Maka Hasan marah seraya berkata:
Apakah kamu berkata: Kami keluarga terkutuk? …
Inilah SALAFNYA kaum
Salafi. Kekeringan ruh umawi -seperti telah saya katakan- ini adalah
KEMUNAFIKAN. Sebelumnya Muawiyah telah
berkata bahwa nama harum Nabi harus dipendam!!
Yazid berkata: Tidak ada wahyu turun…
Marwan melaknat Nabi dan keluarganya…
Hajjaj lebih mengutamakan para Khalifah bani
Umayyah atas Rasulullah …
Al Walid melempar Al Qur’an dan menjadikannya
sasaran anak panahnya…
Inilah pandangan Pemerintahan Bani
Umayyah secara umum disamping laknat tanpa henti dari atas mimbar atas Ali dan
semua yang mencintainya…
Menghancurkan Ka’bah..
Membantai ‘Itrah, keluarga dekat Nabi…
Menghalalkan semua
kekejian dilakukan pasukannya di kota Madinah, kota Nabi Saw. (merujuk peristiwa al Hurrah _red *[1])
Semua itu pasti meninggalkan bekas. Andai bukan takut mengulang-ulang pasti
saya sebutkan banyak kisah tentangnya.
Apa yang tampak dari
mulut-mulut mereka jauh lebih sedikit dari apa yang dirahasiakan para perawi
hadis yang mendukung mereka..
Maka terjadilah penjungkir-balikan agama dengan nama
agama!!
Pola pandang bani Umayyah, telah
menghasilkan ISIS . Ia mendorong untuk membunuh Nabi
saw. sendiri hanya karena alasan bahwa para sahabat mengambil keberkahan dari
beliau.. Ini SYIRIK!!! Maka harus dipotong pangkal kemusyrikan.. Harus
dibunuh!! Sebab TAUHID LEBIH PENTING!
INILAH SETAN. DAN DEMIKIANLAH IA
BERGERAK…
Berawal dari mengelabui… Di sisi
jauh agama bukan dari depan… Ia bergerak dengan penuh tipu muslihat.. Menghiasi
keburukan… Agar ia memasukkanmu ke neraka Jahannam bersamanya sedangkan kamu
yakin bahwa kamu akan masuk surga!
Setan menanamkan kepercayaan diri
kepada pengikutnya.. Kepercayaan diri yang kelewat batas…
.
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ
كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ ۖ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ
ۚ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Hari di mana Allah membangkitkan
mereka lalu mereka bersumpah untuk Allah sebagaimana dahulu mereka bersumpah.
Mereka mengira bahwa mereka di atas sesuatu (kebenaran). Ketahuilah bahwa
mereka adalah pendusta (Al
Mujadalah : 18)
Coba perhatikan rasa percaya diri itu!
ISIS dan juga Salaf mereka, rasa
percaya diri mereka kelewat batas.
Mereka tidak siap untuk meragukan… Tidak juga untuk berdialog atau
mengasumsikan bahwa sebagian pemikiran mereka salah..
Sama sekali!!
Sama sekali!!
Mereka kelompok setan penghancur segala sesuatu yang mereka
jumpai !
.
__________________
Catatan Kaki
[*1] Peristiwa Hurrah, adalah tragedi terkenal yang banyak
di tulis oleh para sejarawan saya singgung sedikit disini, Yazid mengirim
Muslim bin Uqbah (baca Mujrim bin Uqbah) dengan pasukannya ke Madinah (sesuai pesan dan wasiat
ayahnya Muawiyah) untuk memaksa bai’at
penduduk Madinah. Dalam peristiwa ini Pasukan Yazid diberi kebebasan untuk
berbuat sesukanya dalam tiga hari, dan terjadilah pembantaian penduduk Madinah
dan perkosaan besar-besaran terhadap para gadis dari keluarga Muhajirin dan
Anshar. As Suyuthi mengukuhkan dalam bukunya, Tarikh Al Khulafa, bahwa tak
kurang seribu gadis direnggut keperawanannya oleh perbuatan tentara biadab
tersebut. Sampai-sampai setelah peristiwa itu apabila seorang ayah hendak
mengawinkan anak gadisnya ia tidak mau menjamin keperawanannya, dan diberitakan
sejarawan banyak wanita hamil karena perbuatan biadab pasukan Yazid tersebut.
Sementara yang terbunuh dikalangan Muhajirin dan Anshar serta putra-putra
mereka berjumlah 10.780 orang, sejak itu tidak seorangpun pahlawan Badar
yang masih hidup. Silahkan Baca buku-buku sejarah yang membahas peristiwa
Hurrah ini seperti buku Al Imam Ibnu Jarir At Thabari dalam “Tarikh”nya
yang menyebutkan peristiwa th 63H. Juga Al-Iqd Al Farid, Karya Ibn
Abdi Rabbih Al Maliki. Ibn Khallikan dalam bukunya “Wafayat Al A’yan”.
Ibn Qutaibah dalam “Al Imamah Wa As-Siyasah”. Ibn Ath-Thaqthaqy
dalam bukunya “Al Fakhri “dll.
Mereka sama sekali tidak
menghiraukan kutukan Nabi saw yang dalam hadisnya bersabda “Barangsiapa
menggetarkan penduduk kota Madinah, niscaya Allah SWT akan menggetarkan dirinya,
laknat Allah, para malaikat dan segenap Umat manusia atasnya, dan tidak
diterima darinya tebusan apapun, pada hari kiamat” Demikian yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari hadis Saib bin Khallad melalui dua
saluran. Ibnu Katsir yang dibanggakan oleh pengikut sekte salafy-wahabi ketika
menerangkan hadis yang mengatakan barang siapa membuat takut penduduk kota suci
Madinah secara zalim, maka Allah akan membuatnya takut dan Allah akan
melaknatnya, Ibnu Katsir mengatakan:
“Dan berdasarkan hadis ini dan yang
semisalnya telah berdalil ulama yang membolehkan melaknat Yazid bin
Mu’awiyah. Ini adalah pendapat Ahmad yang diriwayatkan darinya dalam satu
riwayat dan dipilih oleh al Khallâl, Abu Bakar Abdul Aziz, Qadhi Abu Ya’la dan
putranya; Qadhi Abul Husain. Dan Abul Fajar membela pendapat ini dalam sebuah
kitab karya khususnya dan ia membolehkan melaknat Yazid.” (Tarikh Ibnu Katsir,8/223.)
______________
Catatan Abu Salafy
Jadi jangan heran jika anda
mendengar kejahatan teroris-teroris berakidah wahhabi-salafy seperti al Qaedah,
ISIS/ISIL/DA’ISY, jabhat Nusra dan semua afiliasi al Qaeda yang diluar
batas-batas kemanusian, seperti menggorok tawanan dan penduduk sipil, melempar
orang dari bangunan tinggi, membakar manusia hidup-hidup, membunuh anak-anak
tak berdosa dan sebagainya yang membuat manusia normal di dunia terguncang
mendengar berita prilaku biadab mereka ini, hal ini hanyalah mengulang sejarah
para idola dan panutan mereka manusia-manusia kriminal Bani Umayah seperti
Yazid, Muawiyah, Hajjaj bin Yusuf, Busr Ibn Abi Artha’ah dsb yang memenuhi
sejarah Islam dengan darah. Seperti telah disinggung sebagian kejahatan salaf
mereka ini oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky dalam beberapa tulisannya,
juga blog ini telah banyak juga menyinggung kejahatan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar